ANALISA FUNDAMENTAL

Analisa fundamental adalah cara menganalisa pergerakan harga aset di pasar finansial berdasarkan data ekonomi dan berita-berita yang menjadi pusat perhatian pelaku pasar. Trader yang melakukan analisa fundamental forex akan mengamati bagaimana data-data ekonomi seperti inflasi dan pengangguran mempengaruhi penilaian baik atau buruknya prospek ekonomi suatu negara, kemudian meneliti bagaimana efeknya terhadap nilai tukar mata uang.

Contoh Analisa Fundamental Forex

1. Rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Funds Rate/FFR) biasanya mendorong penguatan Dolar AS. Namun, agar bank sentral dapat menaikkan suku bunga, dibutuhkan inflasi sesuai target, tingkat pengangguran rendah, dan pertumbuhan ekonomi stabil. Apabila ada indikasi inflasi lesu, pengangguran meningkat, dan pertumbuhan melambat; maka dapat berdampak pada gagalnya kenaikan suku bunga, sehingga pengguna analisa fundamental akan memandang Dolar AS berbias bearish (sell atas Dolar AS).


2. Yunani termasuk salah satu negara dalam kesatuan Zona Euro. Setelah keluar rumor krisis utang pada akhir tahun 2009, Yunani menghadapi ancaman gagal bayar pada awal tahun 2010. Berita-berita seputar krisis utang tersebut membuat banyak pelaku pasar khawatir kalau bakal meluas ke negara-negara Uni Eropa lainnya, atau bahkan mengakibatkan Uni Eropa bubar. Akibatnya, Euro tertekan berat, sebagaimana nampak pada grafik berikut ini. Euro baru mampu beranjak setelah para debitur Yunani menyetujui bailout dan pelonggaran jadwal pembayaran utang berkali-kali. Seorang trader pengguna analisa fundamental akan cenderung menganggap Euro bearish (sell atas Euro) selama krisis Yunani dinilai berisiko besar.



Dasar-Dasar Analisa Fundamental Dalam Forex


Dalam analisa fundamental, prospek ekonomi bagus biasanya diterjemahkan sebagai peluang penguatan nilai tukar mata uang. Sedangkan jika perekonomian memburuk maka dianggap dapat melemahkannya. Namun, penafsiran mengenai prospek ekonomi dan dampaknya pada mata uang tak bisa dilakukan secara sembarangan.


Umumnya, trader pemula menganggap bahwa asalkan data ekonomi semakin bagus, maka mata uang pasti menguat. Padahal, ini salah kaprah. Dalam analisa fundamental, perlu dipahami bahwa:

1. Penggerak yang mendorong naik-turunnya nilai tukar mata uang bukanlah data ekonomi, melainkan sikap pelaku pasar.

Pelaku pasar biasanya sudah memiliki ekspektasi sendiri sebelum data ekonomi dirilis. Apabila ekspektasi tak terpenuhi, maka data dianggap buruk. Jadi, trader tak bisa hanya memperhitungkan data terkini dan data periode sebelumnya saja. Contohnya, kenaikan suku bunga selayaknya mendorong penguatan mata uang. Namun, jika katakanlah suku bunga naik dari 1.0% menjadi 1.15% saja, padahal pasar mengharapkan kenaikan hingga 1.25%; maka mata uang takkan menguat.

Pada Kalender Forex, biasanya telah dicantumkan data periode sebelumnya (previous), ekspektasi (forecast), dan data terkini (actual) yang baru akan terisi setelah laporan terkait dipublikasikan. Oleh karenanya, Kalender Forex merupakan sebuah "senjata" penting bagi pengguna analisa fundamental.



Kalender Forex biasanya menggolongkan peristiwa penting (event) menjadi tiga, ditampilkan dalam bentuk simbol kepala banteng, tanda pentung, atau kode warna. Pada gambar di atas, simbol tersebut artinya:

  • Kepala Banteng 1: Peristiwa berdampak rendah di pasar forex. Biasanya, rilisan ini berpengaruh pada pasar obligasi atau saham, sehingga efeknya pada forex cenderung minimal.
  • Kepala Banteng 2: Peristiwa berdampak menengah. Event bersimbol ini dapat berdampak besar jika terjadi pada hari-hari ketika tak ada berita berdampak tinggi.
  • Kepala Banteng 3: Peristiwa berdampak tinggi di pasar forex. Saat-saat mendekati waktu yang tercantum, biasanya pergerakan harga menjadi sulit ditebak, antara flat (mendatar/stagnan) atau justru sangat fluktuatif (choppy). Trader pengguna analisa teknikal sering menghindari pasar pada momen-momen seperti ini.
dan ada juga yang berwarna merah , kuning , dan orange 

merah  : seperti Banteng 3 
kuning : seperti Banteng 1
orange : seperti Banteng 2

2. Pergerakan harga merupakan akumulasi dari sikap pelaku pasar menanggapi berbagai berita dari banyak negara, bukan hanya satu laporan saja. 

Jadi, seandainya Anda trading pasangan EUR/USD, maka harus memperhitungkan fundamental global, Amerika Serikat, dan Zona Euro. Sekedar kabar suku bunga AS meningkat saja takkan cukup untuk membuat Dolar AS menguat. Apalagi, dalam hal pengumuman suku bunga AS, faktor yang lebih berpengaruh biasanya justru pidato para pejabat bank sentral AS, bukan nominal bunga itu sendiri.

3. Sehat-tidaknya sebuah perekonomian ditunjukkan oleh pertumbuhan secara berimbang dan berkelanjutan, bukan oleh angka-angka semata. 

Dengan kata lain, dalam menerjemahkan data-data ekonomi, tidak ada istilah "semakin rendah, semakin baik" ataupun "semakin tinggi, semakin baik".

Umpamanya; inflasi terlalu tinggi itu dianggap buruk, tetapi inflasi kelewat rendah juga tidak baik. Biasanya, otoritas masing-masing negara memiliki target atau acuan tertentu yang berbeda-beda. Negara maju seringkali mematok target inflasi di kisaran 2-3%, sedangkan negara berkembang sekitar 3-4%. Apabila inflasi di negara berkembang jatuh ke 2%, maka bisa berdampak buruk bagi mata uangnya. Sebaliknya, angka yang sama di negara maju boleh jadi merupakan kabar baik yang bisa mendongkrak nilai mata uangnya.

4. Setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral merupakan "trade-off", yaitu keputusan yang diambil dengan mengorbankan suatu aspek untuk mencapai peningkatan dalam aspek yang lain. 
Oleh karenanya, tak ada kebijakan yang sempurna tanpa efek negatif sama sekali. Penilaian atas kebijakan harus berpatok pada "apakah ini akan menarik dana investasi atau tidak?"

Tugas pemerintah adalah menyeimbangkan berbagai trade-off untuk mencapai pertumbuhan stabil; bukan mengambil keputusan yang membahagiakan semua pihak. Jadi, seorang trader tidak boleh berpandangan salah kaprah seperti "karena banyak orang protes pada kebijakan anu, berarti kebijakan itu jelek dan mata uangnya bakal jatuh". Perspektif investor selalu bermotif profit; meskipun suatu kebijakan ditolak oleh rakyat, jika itu bagus bagi iklim investasi maka akan disambut baik.

Cara Mempelajari Analisa Fundamental Forex 

Untuk memahami analisa fundamental dengan benar dan utuh, seorang trader sebaiknya mempelajari ilmu ekonomi dan kaitannya dengan pasar finansial, termasuk makroekonomi, moneter, fiskal, dsb. Namun, seorang trader tak harus memiliki latar belakang sekolah ekonomi untuk memahaminya; bahkan seorang sarjana ekonomi belum tentu mampu melakukan analisa fundamental dengan tepat.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk menguasai analisa fundamental? Ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Kenali macam-macam indikator ekonomi dan berita yang berpengaruh dalam trading forex.
  2. Ketahui mana saja berita-berita paling penting dalam forex yang berdampak paling besar, khususnya data-data dari Amerika Serikat. Tandai event-event berdampak tinggi pada Kalender Forex.
  3. Pahami cara trading forex menggunakan berita.
  4. Apabila Anda berminat untuk menggunakan berita-berita tadi untuk mendapatkan keuntungan cepat, maka pelajari strategi News Trading. Namun, jika ingin menerapkan analisa fundamental layaknya para trader kawakan, maka pelajari cara benar menganalisis fundamental.
  5. Terakhir, banyak-banyaklah membaca artikel-artikel bertema ekonomi dan ikutilah berita forex. Seorang trader pengguna analisa fundamental akan kehilangan arah apabila tak mengikuti berita-berita ekonomi secara rutin.

Comments

Popular posts from this blog

Semafor indicator

Buyer Vs Seller Indicator Free

2 Indikator Gabungan

3 mode OPEN POSISI

INDICATOR BB TREND