Fibonacci Retracement

Cara Menggunakan Fibonacci Retracement Dalam Trading 

comot indikator 👉 : auto fibonacci 

Fibonacci sebenarnya bukanlah nama dari sebuah alat, namun adalah nama seseorang yaitu Leonardo Fibonacci sang penemu angka golden ratio. Terlahir pada tahun 1170 di Itali, Fibonacci sendiri dikenal sebagai ahli matematika dan dipanggil sebagai Leonardo of Pisa.

Pada kesempatan kali ini kita tidak akan menggali lebih jauh sejarah dari penemu golden ratio dan keajaiban dari golden ratio ini. Pembaca sendiri dapat mencarinya jika tertarik mengetahui latar belakangnya. Yang akan kita bahas adalah mengapa angka-angka golden ratio ini cukup banyak digunakan sebagai trader untuk melakukan transaksi.

Mengapa Fibonacci Retracement cukup ampuh digunakan dalam trading

Sebenarnya tidak ada rahasia mistis atau hal-hal yang berhubungan dengan gaib. Keampuhan Fibonacci mengikuti peraturan analisa teknikal. Peraturannya yaitu semakin banyak trader yang melihat hal yang sama pada chartnya maka semakin besar trader-trader ini mengambil posisi yang sama yang pada akhirnya akan mendorong harga kearah sesuai dengan yang diambil trader-trader ini.

Konsep dari Fibonacci Retracement


Sesuai dengan namanya, Fibonacci Retracement menganut sistem pembalikan arah sementara dari sebuah trend. Dengan menghitung persentase dari retracement yang terjadi sesuai dengan angka Fibonacci maka akan didapat level-level harga di mana kemungkinan harga akan berbalik arah.

Angka-angka Fibonacci yang digunakan dalam perhitungan ini adalah angka 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 76.4% di luar 0% dan 100%.


Berikut adalah contoh chart dan langkah dalam meletakkan titik Fibonacci Retracement:



  • Letakkan level 100% di titik awal. Pada chart titik itu merupakan titik tertinggi dari sebuah trend turun yang terjadi.
  • Letakkan level 0% di titik akhir. Pada chart merupakan titik terendah di mana trend turun mengalami perubahan arah.
  • Perhatikan daerah kotak berwarna kuning. Ini merupakan level 38.2% sampai 61.8% di mana harga diperkirakan akan berbalik arah dan melanjutkan trend turun. Di tempat inilah tempat terbaik untuk masuk posisi jual.


Setelah melihat chart di atas, mungkin trader bertanya. Mengapa tidak ada level 23.6% dan 76.4%? Sebenarnya kedua level ini sah saja ada atau tidak ada di chart. Namun berdasarkan pengalaman penulis, ketika menganalisa untuk jangka pendek (Daily chart ke bawah), kedua level ini tidak berpengaruh signifikan dan lebih aman menggunakan level 38.2%, 50% dan 61.8%.

Contoh-contoh lain dengan chart U.S dollar index monthly



















Cara-cara meletakkan titik Fibonacci Retracement yang tidak disarankan

Ada cara-cara yang tepat dalam meletakkan level Fibonacci Retracement, tentunya ada juga cara-cara yang kurang tepat untuk digunakan. Misalkan seperti pada chart di bawah ini:


Meletakkan titik awal dan akhir tidak pada titik terendah dan tertinggi dari satu pergerakan saat itu.





Terbalik antara titik 0% dan 100% 


Sebenarnya ini bukan kesalahan yang fatal karena level Fibonacci yang digunakan terbalik-balik tapi levelnya tetap sama. Hanya saja akan membuat kebingungan dalam pencatatan dan evaluasi trading.

Menyederhanakan konsep Fibonacci Retracement

Sebenarnya konsep dari Fibonacci Retracement ini sudah banyak trader pakai dalam kehidupan sehari-hari namun tidak menyadari. Kunci dari konsep ini adalah kata-kata “DISKON”. Mungkin anda sudah mulai terbayang ketika kata diskon disebutkan. Berarti kita hanya masuk posisi ketika harga berada pada titik yang dinilai murah.


Jika kita bandingkan, sebenarnya 38.2% kurang lebih diskon 40%, dan 50% adalah diskon 50% dan 61.8% adalah diskon 60%. Masih belum mendapatkan intinya? kita coba pakai instrumen harga emas. Misalkan tahun 2017 titik terendah emas $1000 dan tertinggi $1,500. Jika sekarang harganya $1,250 maka ada diskon 50% apakah cukup murah? Sudah pasti iya jika dibandingkan dengan harga tertinggi $1,500. Dengan hanya menggunakan asumsi berdasar teori Fibonacci maka itulah saat untuk membeli.


Bagaimana cara masuk posisi menggunakan Fibonacci Retracement?


Mari kita ambil contoh transaksi yang dapat dilakukan pada chart USD/JPY. Pada chart tersebut, kita meletakkan Fibonacci Retracement pada titik awal dan akhir. Didapatkan area kuning di mana ada level Fibonacci 38.2%, 50% dan 61.8%. Pada level inilah trader meletakkan order buy mengikuti arah trend yaitu naik. Untuk setiap order yang diambil trade perlu meletakkan stop loss order untuk mengantisipasi kegagalan pemantulan di level Fibonacci.

Pada chart, pemantulan terjadi dan harga bergerak naik dengan agresif melewati titik akhir yang merupakan titik tertinggi saat itu. Dengan naiknya harga di atas titik akhir maka trader akan menanyakan di manakah kita dapat mengambil profit?

Pertanyaan ini memiliki jawaban yang beragam, ada trader yang mengatakan selama harga naik terus maka cukup digeser saja level stop loss ke titik break even dan kemudian digeser naik perlahan mengikuti pergerakan harga.


Pada kesempatan ini, penulis menggunakan level extension dari Fibonacci Retracement sebagai titik target pengambilan profit. Pada chart ditunjukkan oleh “Target 1 – 38.2%” dan “Target 2 – 61.8%”. Ini merupakan level tambahan dan trader dapat menambahkannya dengan mengaktifkan Fibonacci retracement dan klik kanan untuk memilih Fibo properties sehingga muncul menu seperti di bawah ini.


Pilih add dan masukkan angka-angka di atas untuk memunculkan level Fibonacci seperti di chart.

Cara pengambilan profit di atas merupakan sebuah contoh saja. Trader dapat mengembangkan sendiri aturan-aturan lain untuk melengkapi teknik tradingnya.

Tools lain yang diturunkan dari rumus Fibonacci

Selain Fibonacci Retracement, sebenarnya masih ada tools Fibonacci lain yang dapat traders gunakan. Sebagai contoh, ada Fibonacci expansion, Fibonacci Arc, Fibonacci Fan, Fibonacci time zone. Semua tools ini akan dibahas di lain kesempatan.


Tips tambahan


  • Anda dapat memunculkan harga pada level Fibonacci yang diletakkan pada chart dengan menambahkan karakter “%$” pada akhir dari kolom description.





Dengan penambahan karakter ini, trader dapat semakin lebih mudah untuk mengetahui di manakah level Fibonacci  dengan lebih tepat.

  • Kesalahan sering terjadi dalam meletakkan titik awal dan titik akhir. Untuk mengatasinya, coba ubahlah description 0% menjadi End dan 100% menjadi Start. Dengan mengubah ini, maka dijamin trader tidak akan salah lagi dalam meletakkan titik Fibonacci.

  • Semakin tinggi time-frame yang digunakan dalam melakukan trading Fibonacci Retracement. Maka semakin tinggi akurasi dari level-level Fibonacci yang digunakan.

  • Umumnya trader profesional sangat memperhatikan level 50% pada chart time-frame besar seperti Monthly. Jika harga mendekati level ini, dipastikan akan terjadi suatu reaksi harga dan trader dapat mengambil kesempatan untuk masuk posisi jangka panjang.

  • Setiap transaksi yang dilakukan ada kemungkinan gagal. Level Fibonacci Retracement dapat tertembus dan terjadi perubahan trend. Pada saat inilah stop loss order sangat penting untuk meminimasi kerugian yang terjadi.



Comments

Popular posts from this blog

Semafor indicator

Buyer Vs Seller Indicator Free

2 Indikator Gabungan

3 mode OPEN POSISI

INDICATOR BB TREND